jump to navigation

Conoik 28 November 2008

Posted by Badroez in Meisonnova, Welmi Afdal, Yusra.
1 comment so far

Tadi sempat chat sama Conoik. Conoik masih di Pekanbaru, di PT. Guna Elektro, tepatnya jl. meranti Sukajadi, lupa alamat komplitnya. KAtanya pernah ketemu Si Wel sama Si Mpok. mereka berdua sekarang di Duri. Si Mpok udah resign dari INdosat dan sekarang di Mobilkom, (bener gak gini tulisannya). trus Si Well juga udah Resign dari IKPP, Katanya akbiat krisis global. sekarang Si Well di PT. Dyfco (bener gak nih).

Tentang Panjul dan Chiko 28 November 2008

Posted by Badroez in Feriyanto Hadi S, Zul Adli.
2 comments

Siapa yang tau kabar tentang Panjul? Dimana gerangan beliau sekarang?

Zul Adli, alias panjul, kalau anak-anak angkatan baru bilang panjul dewa. Karena kesaktiannya bak dewa, ntahlah, tapi yang jelas dengan tubuh cekingnya Panjul sudah menaklukan hampir seluruh gunung di Sumbar. Mungkin karena itulah dipanggil Panjul Dewa.

Gayanya selengean, jarang mandi, (sori Njul) tapi punya jiwa sosial yang tinggi. Saya cukup dekat dengan Panjul. Mungkin tidak banyak yang tau kalo Panjul pernah tinggal di Asrama di Islamic Center bersama saya. Tepatnya jalan Sri Gunting no. 2 Air tawar. Di Asrama Panjul termasuk orang yang rajin masak nasi, otomatis saya jadi terbantu. Tapi tidak banyak kenangan saya di asrama bersama panjul.

Terakhir yang saya ingat ketika kami bertiga mendaki gunung Talang. Saya, Panjul, dan Hendrik. Kami mendaki gunung Talang selama 2 hari, sambil kemping. Panjul sebagai pemimpin rombongan sekaligus penunjuk jalan.

Panjul jugalah yang ngasih saya scarf nya PAITUA. Katanya jangan sampai senior PAITUA tau saya punya Scarf. Soalnya untuk ambil scarf ini tidak mudah, banyak proses yang dilalui. Scarf punya saya bukannya scarf orange untuk anak baru, tapi warna hijau.

Saya pernah membuatkan Panjul Bab I untuk Tugas Akhirnya. Itu dikarenakan jadwal konsultasi dengan dosennya adalah jam 1 pada hari itu, sedangkan saat itu jam 9 pagi dia belum bikin apa-apa untuk TA nya. Alhasil saya bikinkan untuk TA Panjul BAB 1 nya, pendahuluan, dalam jangka waktu 1 jam saja.

Tentang Chiko

Piachico Terranova. Mungkin tidak banyak yang tahu siapa dia. Ya, dialah chiko. Saya sendiri lupa siapa nama aslinya.

Kalau ada lomba main game Strategi paling lama, mungkin chiko juaranya. Dia pernah main game Age Of Empire selama 24 jam penuh. Itu sebelum dia tau kode curangnya.

Dimanakah mereka sekarang? adakah teman2 yang tau dimana mereka? Silakan beritakan di Blog ini. Wassalam

DEMI SEBUAH JANJI 27 November 2008

Posted by Badroez in Badruzzaman.
2 comments

DEMI SEBUAH JANJI

Sore itu kampus sepi. Hanya ada Kris dan saya di jurusan. Ups, tapi kedengarannya diatas masih ada orang. Pak Ref dan Eka masih di atas, mereka belum pulang. Malam ini saya udah janji sama Peri untuk nginap di kampus, Cuma berdua aja, soalnya teman2 lain banyak yang berhalangan. TA ku masih ada yang perlu diperbaiki, makanya saya rencana mau perbaiki TA ku malam ini sekalian kalo bisa ngambil sampel data lagi. Tapi Peri katanya mau pulang dulu ke air Tawar, ntar balik lagi katanya.

Saya tiduran di ruang Kris sambil nungguin Peri. Tak lama Kris pun pamit mau pulang, Pak Ref dan Eka juga kayaknya mau pulang. Tingggallah saya sendiri di kampus. Tapi kemudian Kris masuk lagi dan minta tolong. Mobil Pak Ref mogok katanya, tolong dorong. Mhhhh..oke, tapi kan dari sini ke bawah kan turunan, jadi biarin mobilnya jalan sendiri pikirku. Rupanya mereka juga se ide. Makan jalanlah mobil itu tanpa hidup mesin ke arah bawah menuju rektorat.

Tapi kenyatannya ternyata berbeda dengan yang di bayangkan. Sesampainya di belokan di bawah kampus teknik, ternyata ada tanjakan, walau gak curam tapi kami berempat gak bisa dorong tuh mobil, mana hari dah mendung tebal lagi. Waktu itu kira-kira pukul setengah lima sore. Setelah mencoba beberapa kali gak bisa juga. Akhirnya disepakati mobil itu di dorong aja ke arah bawah, kalo dari dari arah kampus teknik lurus aja ke bawah lewat jalan kecil, nanti keluarnya depan mesjid kampus.

Mulailah kami mendorong mobil tu lagi, hujan mulai turun dengan lebatnya. Pak Ref kulihat kedinginan, bajunya bawah kuyup, tangannya kulihat dah gemetar, tapi yang lain pun kondisinya tidak lebih baik dari Pak Ref. Maklum, yang ndorong mobil pak ref semuanya beratnya rata-rata Cuma 50 kg.

Tapi kembali hal tak diduga muncul, ternyata sebelum sampai depan masjid kampus kembali ketemu tanjakan. Hari sudah jam enam sore, hujan masih saja lebat, dan gelap. Dengan sekuat tenaga kami berempat kembali mendorong mobil itu menuju ke arah mesjid, tanganku dah gemetar, disamping rasa dingin, juga karena gak kuat. Tanjakannya ada yang agak curam. Pak ref mendorong mobil disamping dekat stir, jadi dia bisa mengendalikan setir juga. Sebenarnya Pak Ref gak kami biarkan ikut mendorong, kasihan bapak tu, tapi tanjakan yang agakcuram ini kami bertiga gak mampu, kadang jalan 2-3 meter, mobil itu mundur lagi. Terpaksa Sesepuh Teknik Elektro itu kami biarkan ikut membantu.

Akhirnya setelah dengan sekuat tenaga sampai juga kami di tempat yang agak rata. Lututku gemetar kedinginan dan kelelahan, Pak Ref juga tidak leibh baik, beliau lebih parah lagi. Bajunya basah kuyup sampai tubuh beliau keliatan dari balik bajunya, beliau bersidekap kedinginan dan gemetar. Dari samping mesjid sampai ke pasar baru kukira tidak akan ada masalah lagi. Semuanya turunan. Maka naiklah kami berempat ke mobil. Mobil itu melaju dengan mulus melewati turunan panjang ke arah gerbang, terus sampai melewati jembatan, dan akhirnya berhenti dekat belokan rumah makan Surya, cukup jauh juga. Hari masih hujan tapi tinggal gerimis. Sebentar lagi azan magrib, hari dah gelap.

Kris bergegas nyari wartel, dia mau telpon bapaknya, minta dijemput pake mobil. Setelah agak lama menunggu, akhirnya Bapak Kris datang bawa mobil kijang. Mhhhh lega..untuk sementara mobil pak ref parkir dipinggir jalan.

Tapi, saya masih ada janji dengan Peri untuk nginap di kampus. Walaupun basah kuyup,kedinginan, dan hari sudah gelap, saya masih minta sama Bapaknya Kris ngantar saya balik lagi ke kampus, tsayatnya nanti Peri datang ke kampus dan gak ketemu siapa2. akhirnya balik lagi ke kampus. Dalam perjalanan ke kampus, pas di tanjakan bawah rektorat, samar2 kulihat seseorang jalan kedinginan, maklum hari masih gerimis. Upss, ternyata Peri, dia nekat jalan kaki dari gerbang karena gak ada lagi mobil yang ke kampus.

Nti!!. Saya manggil Peri, dia cukup kaget dan sedikit senang karena ada saya di mobil. Sebelumnya kami masing2 dah mikir hal terjelek jika diantara kami ada yang gak datang, terpaksa malam di kampus dijalani sendirian.

Waktu itu belum ada handphone, mungkin kalau ada handphone, saya akan telepon Peri supaya gak jadi ke kampus karena hari hujan dan saya lagi basah2an habis dorong mobil pak ref, Peri pun pasti malas ke kampus saat hujan lebat gitu.

Malam itu kami sibuk jemur pakaian kami yang basah. Semua komputer kami hidupkan, komputer Adek, Komputer saya, dan pakaian kami satu persatu kami susun di atas monitor yang agak hangat, di belakang CPU yang ada kipasnya, CD, singlet bertaburan diatas komputer Adek.

Malam itu kami berdua tidak banyak omong, waktu Peri ngerjakan TA nya saya malah tidur kecapekan. Pas giliran Peri tidur habis ngerjain TA, saya baru bangun buat ngambil data. Di luar masih hujan dan gelap.

PHOTO 10 November 2008

Posted by Badroez in Umum.
add a comment

budi1

keluarga1

ayah_teteh

Tentang Kawan 8 November 2008

Posted by Badroez in Tentang Teman.
add a comment

Susah juga ngumpulin anak-anak 95. terpaksa deh gerilya nyari nomor-nomor yang kira-kira bisa dihubungi. Yang pertama yang bisa saya hubungi yaitu si Budi, itupun nomornya dapet dari adiknya. Budi masih di Padang, saat di hubungi lagi ngopi sam Ridwan Anak mesin. Budi dulu pernah kerja di Cusson, namun berhenti, terakhir dia kerja di operator selular 3. sekarang gak tau, tanya aja ke budi nya. Ini poto budi yang pernah di kirim KJ ke Mail list.

Nomor ke dua yang bisa dihubungi adalah Imel, kalo dapat Imel pasti dapat Si Is. Imel sekarang di Padang, sedangkan si Is lagi di bandung ngambil S2, yah demi kau dan si buah hati, terpaksa kita berpisah, mungkin demikian kira-kira lagunya si Is ini. Enak ya Is bisa ambil S2.

Nomor ketiga ynag dihubungi adalah Buya alias Yeltaufik. Masih di Arlisco katanya, supplier barang2 listrik dan semacam itulah kira-kira. Buya lah yang paling mengharapkan saya bisa jadi pejabat di PLN, soalnya katanya kalo saya dah jadi pejabat, bisa nentuin barang apa yang mau di pake untuk PLN, kalo bisa ambil punya nya si Buya, katanya gitu. Buya dah meried, setelah sekian lama membujang dengan alasan adat kampungnya yang tidak membolehkan nikah ke luar daerah. Heheheheh kayak zaman dulu aja ya Buy. Terakhir ketemu Buya September 2007 waktu saya ada workshop di PLN pusat. Buya sempat nginap di hotel saya tinggal, yaitu Hotel Melawai.

Selanjutnya say menghubungi Adek alias Azril zah. Kerja di KPK katanya, hebat. Mungkin adek ikut nangkap Al Amin suaminya Kristina kali ya. Adek dah punya anak, tapi blom ngasih poto. Ayo dek mana Potonya.